Minggu, 16 Oktober 2011

Tugas Analisa System Informasi-3


Analisa sistem Informasi
Tugas  : Tugas ASI-3
Nama  : M.Nurhari
Nim     : 10410100123
Dosen : Pak Didiet Anindita . A

1.      Jelaskan dan beri contoh untuk masing-masing type sampling berikut.
A.    Convenienc.
B.     Purposive.
C.    Simple Random.

A.    Sampling Convenience
    Sebuah sampel convenience adalah contoh di mana pasien yang dipilih, sebagian atau seluruhnya, pada kenyamanan peneliti. Peneliti tidak berusaha, atau hanya usaha yang terbatas, untuk memastikan bahwa sampel ini merupakan representasi akurat dari beberapa kelompok yang lebih besar atau populasi. contoh klasik dari sampel convenience berdiri di sebuah pusat perbelanjaan dan memilih pembeli saat mereka berjalan dengan untuk mengisi survei.
    Sebaliknya, sebuah sampel acak adalah salah satu dimana peneliti menjamin (biasanya melalui penggunaan angka acak diterapkan pada daftar seluruh penduduk) bahwa setiap anggota populasi yang memiliki probabilitas yang sama untuk terpilih. Sampel acak merupakan fondasi penting dari Statistik. Hampir semua teori matematika yang di atasnya Statistik didasarkan bergantung pada asumsi yang konsisten dengan sampel acak. Teori ini tidak konsisten dengan data yang dikumpulkan dari sampel kenyamanan.
    Secara umum, komunitas mengerutkan kening Statistik pada sampel kenyamanan. Anda akan sering mengalami kesulitan besar dalam generalisasi hasil sampel kenyamanan untuk setiap penduduk yang memiliki relevansi praktis.
    Namun, sampel convenience dapat menyediakan Anda dengan informasi yang berguna, terutama dalam studi percontohan. Untuk menginterpretasikan temuan dari sampel convenience benar, Anda harus menandai (biasanya dalam pengertian kualitatif) bagaimana sampel Anda akan berbeda dari sampel yang ideal yang dipilih secara acak. Secara khusus, perhatikan yang mungkin tersisa dari sampel kenyamanan Anda atau yang mungkin kurang terwakili dalam sampel anda.
    Juga perhatikan apakah orang-orang yang ditinggalkan mungkin berperilaku berbeda daripada orang-orang dalam sampel conveniece anda. Sebuah wawancara di sudut jalan, misalnya, akan mengecualikan non-rawat pasien. Jika ukuran hasil Anda tidak sangat terkait dengan faktor ini,
    Anda mungkin baik-baik saja. Penilaian warna mata mungkin aman dalam pengaturan ini. Tapi wawancara sudut jalan akan menjadi bencana jika Anda mengukur sesuatu seperti derajat kecacatan.
    Anda juga harus berhati-hati untuk memenuhi syarat temuan anda. Temuan dari sampel convenience akan dianggap kurang definitif dan biasanya akan memerlukan replikasi dalam pengaturan lebih terkontrol. Anda juga dapat memenuhi syarat hasil Anda dengan ekstrapolasi mereka hanya untuk populasi yang jauh lebih bertarget dan didefinisikan secara sempit.
         Peneliti memilih sejumlah kasus yang conveniently/readily available.
         Metode ini cepat, mudah, dan murah.
         Kalau penelitian permasalahan baru tahap awal dan generalisasi bukan masalah, metode ini boleh-boleh saja.
         Tapi karena sampel yang cuma “sedapatnya”, tidak bisa ditentukan hasil penelitian ini bisa diterapkannya ke mana kecuali ke sampel itu sendiri.
         Peneliti menggunakan kasus-kasus yang dari populasi.
         Pertama, identifikasi sumber-sumber variasi yang penting dari populasi. Berikutnya memilih kasus-kasus sesuai sumber-sumber variasi tersebut.
         Bisa dipilih satu kasus atau satu subpopulasi yang dianggap “representatif” atau “tipikal” yang memiliki karakteristik tertentu. Atau memilih beberapa kasus yang mewakili perbedaan-perbrdaan utama dalam populasi.
         Teknik purposive sampling lainnya, biasanya untuk prediksi hasil election, adalah memilih propinsi tertentu yang telah bertahun-tahun memprediksikan hasil penghitungan suara nasional secara tepat.

B.     Sampling Purposive :
Purposive sampling merupakan teknik penentuan sampel dengan pertimbangan khusus sehingga layak dijadikan sampel. Misalnya kalau di propinsi A partai X menang maka diprediksikan dengan sangat yakin (keyakinan sebesar korelasi historisnya) bahwa secara nasional partai X bakal menang.
Contoh lain :
Misalnya, peneliti ingin meneliti permasalahan seputar daya tahan mesin tertentu. Maka sampel ditentukan adalah para teknisi atau ahli mesin yang mengetahui dengan jelas permasalahan ini. Atau penelitian tentang pola pembinaan olahraga renang. Maka sampel yang diambil adalah pelatih-pelatih renang yang dianggap memiliki kompetensi di bidang ini. Teknik ini biasanya dilakukan pada penelitian kualitatif.

C.    Simple random sampling :
Adalah teknik yang paling sederhana (simple). Sampel diambil secara acak, tanpa memperhatikan tingkatan yang ada dalam populasi.
Contoh :
Misalnya :Populasi adalah siswa SD Negeri XX Jakarta yang berjumlah 500 orang. Jumlah sampel ditentukan dengan Tabel Isaac dan Michael dengan tingkat kesalahan adalah sebesar 5% sehingga jumlah sampel ditentukan sebesar 205.
Jumlah sampel 205 ini selanjutnya diambil secara acak tanpa memperhatikan kelas, usia dan jenis kelamin.
2.      Jelaskan dan berikan contoh cara menentukan sampling.
Dalam sebuah penelitian, besarnya sampel yang akan digunakan tergantung dari beberapa hal, yaitu :
  1. Derajat keseragaman (degree of homogeneity) dari populasi, makin seragam sebuah populasi penelitian, maka untuk mendapatkan hasil penelitian yang presisi dibutuhkan jumlah sampel yang lebih sedikit bila dibandingkan dengan populasi yang tidak seragam.
  2. Tingkat ketelitian analisa yang dikehendaki dalam penelitian. Jumlah sample yang lebih banyak dapat menghasilkan tingkat ketelitian analisa yang lebih baik.
  3. Rencana analisa.
  4. Tenaga, biaya, dan waktu yang tersedia.
    Salah satu metode yang dapat dipakai untukmenentukan jumlah sampel ini adalah metode purposive sampling. Dalam metode ini besarnya sampel ditentukan dengan mempertimbangkan tujuan penelitian berdasarkan kriteria-kriteria yang ditentukan terlebih dahulu. Dimana besarnay sampel yang akan digunakan dihitung dengan menggunakan rumus Slovin  berikut :
Jumlah Sample = N / (1+N.e.e)
Dimana :
-    n adalah jumlah sampel
-    N adalah jumlah populasi
-    e adalah persentase toleransi ketidaktelitian (presesi) karena kesalahan pengambilan sampel yang masih dapat ditolerir
Sebagai contoh : Populasi penduduk sebuah kota adalah sebanayak 1 juta jiwa. Dan tolerasi kesalahan analisa yang masih diijinkan dalam sebuah penelitian di kota tersebut adalah 10%. Maka jumlah sampel yang harus diambil dalam penelitian di kota tersebut adalah :
Jumlah sampel = 1000000/(1+1000000×0.1×01)
= 1000000/10001 = 99.99
Jumlah sampel dibulatkan jadi 100 penduduk
Contoh lain : Jika satu dari dua sampel dari seluruh negara terdiri dari satu jenis kelamin saja, berdasarkan ukurannya sampel ini besar amun tidak representatif. Ukuran oleh karena itu tidak lebih penting daripada kereprsentatifan
Cara menentukan ukuran sample :
         Besar keragaman populasi.
         Besar tingkat keyakinan yang kita perlukan.
         Toleransi tingkat kesalahan dapat diterima.
         Tujuan penelitian yang akan dilakukan.
         Keterbatasan yang dimiliki oleh peneliti.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Resume DBA Pert 12

Resume DBA Nama : Muhammad Nurhari Nim    : 10410100123 Data Movement dan distributions Data Movement Proses dat...